Ariwara.com – Jakarta Kementerian pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada kabinet Prabowo Gibran dipecah menjadi tiga Kementerian. Kementerian tersebut adalah Kemendikdasmen yang dipimpin oleh Abdul Mu’ti, Kementerian Kebudayaan dipimpin oleh Fadli Zon, dan Kemenristekdikti dipimpin oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro. Program prioritas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) difokuskan pada enam inisiatif utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia:
- Penguatan Pendidikan Karakter: Program ini bertujuan membangun karakter siswa melalui pelatihan bimbingan konseling untuk guru, peningkatan kompetensi guru BK dan agama, penanaman nilai melalui “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia,” serta penyediaan makan siang bergizi.
- Wajib Belajar 13 Tahun: Bertujuan meningkatkan akses pendidikan dengan penyediaan pendidikan jarak jauh, afirmasi melalui rumah belajar, PAUD, dan pengorganisasian relawan untuk mengajar di wilayah terpencil.
- Peningkatan Kualifikasi dan Kesejahteraan Guru: Termasuk upaya meningkatkan kualifikasi guru minimal D4/S1, pelatihan kompetensi, serta sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
- Pendidikan Unggul dalam Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi: Memperkuat dasar pembelajaran matematika, sains, dan teknologi sejak dini, mendirikan sekolah unggul, serta memperkuat pendidikan vokasi dan kejuruan.
- Perbaikan Sarana dan Prasarana: Memastikan kenyamanan belajar dengan renovasi sekolah dan pemenuhan fasilitas pendidikan.
- Pembangunan Bahasa dan Sastra: Melindungi bahasa daerah, mempromosikan Bahasa Indonesia di tingkat internasional, dan meningkatkan literasi melalui penguatan pembelajaran bahasa dan sastra.
Program ini bertujuan menciptakan pendidikan berkualitas, merata, dan inklusif sesuai dengan visi besar pendidikan nasional. Semoga dengan dipecahnya Kemendikbudristek ini akan menambah efektivitas dari kinerja Kementerian pada kabinet Merah Putih. (*)