ARIWARA.COM – JEPARA Dalam lima tahun terakhir, Kabupaten Jepara mengalami lonjakan jumlah industri baru yang mencakup sektor garmen, sepatu, tekstil, dan rokok. Fenomena ini berdampak signifikan pada perajin ukir tradisional di daerah tersebut, yang kini menghadapi penurunan minat generasi muda untuk melanjutkan profesi mereka.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, melalui Kepala Bidang Perindustrian, Dhaula Patta Raya, mengungkapkan bahwa meskipun pertumbuhan industri seperti tekstil dan rokok membawa kemajuan ekonomi dan mengurangi pengangguran, regenerasi pengukir terancam. “Memang setelah pandemi, perkembangan industri baru meningkat, namun serapan tenaga kerja di sektor furniture serta relief dan patung semakin sulit,” jelas Dhaula.