ARIWARA.COM – PATI Tamzis Al Anas, seorang pembatik asal Desa Langgenharjo, Juwana, berhasil menciptakan inovasi unik dalam dunia batik. Ia memadukan teknik batik tradisional menggunakan canting dengan pewarna alami yang berasal dari dedaunan, yang dikenal sebagai teknik ecoprint. Inovasi ini membuat karyanya berbeda dari batik tradisional lainnya, dan mendapat perhatian lebih dari para pecinta batik.
Pada tanggal 2 Oktober kemarin, di rumahnya, lima orang pembatik terlihat sibuk mewarnai kain yang sudah dicanting dan melumasi kain dengan malam. Tempat batik tersebut adalah milik Tamzis, yang mendapatkan inspirasi untuk menggabungkan kedua teknik ini setelah mengikuti berbagai pelatihan. “Dulunya saya ikut pelatihan di dinas, dan belajar lebih dalam tentang batik di Balai Batik Jogjakarta,” ungkapnya.