ARIWARA.COM – PATI Mengganti air radiator dengan air biasa sering dianggap solusi mudah oleh sebagian pengendara. Namun, kebiasaan ini justru dapat memicu kerusakan serius pada kendaraan dalam jangka panjang. Apa saja dampak buruk yang mungkin terjadi?
-
Korosi dan Kerak pada Sistem Pendingin
Air biasa, terutama air keran, mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium. Ketika air ini dipanaskan di dalam radiator, mineral tersebut dapat mengendap menjadi kerak. Kerak ini menghambat aliran cairan dan menyebabkan penurunan efisiensi pendinginan. Selain itu, air biasa juga tidak memiliki zat aditif antikorosi, sehingga komponen logam radiator lebih cepat berkarat.
-
Risiko Overheating Meningkat
Air biasa memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan coolant khusus. Akibatnya, pada suhu mesin yang tinggi, air biasa lebih cepat menguap dan meninggalkan residu. Kondisi ini meningkatkan risiko mesin overheating, yang dapat menyebabkan kerusakan parah hingga turun mesin.
-
Pemeliharaan yang Lebih Mahal
Penggunaan air biasa dalam waktu lama memerlukan perawatan ekstra, seperti penggantian radiator atau pembersihan kerak secara berkala. Hal ini tentu menambah biaya pemeliharaan kendaraan Anda. Menggunakan coolant berkualitas sejak awal sebenarnya adalah langkah hemat untuk mencegah kerusakan jangka panjang.
-
Menurunkan Umur Radiator dan Mesin
Komponen radiator dirancang untuk bekerja optimal dengan coolant yang memiliki perlindungan antikorosi dan titik didih tinggi. Menggunakan air biasa mempercepat keausan pada radiator dan mesin, sehingga umur pakainya menjadi lebih singkat.
Rekomendasi Aman untuk Radiator
– Gunakan Coolant Khusus: Pilih cairan radiator yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan Anda.
– Perhatikan Jadwal Perawatan: Bersihkan dan ganti coolant sesuai jadwal yang tercantum di buku manual.