Ariwara.com- Pati Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menawarkan banyak manfaat, termasuk dalam dunia pendidikan. Namun, penggunaan AI juga memiliki potensi risiko jika tidak diawasi dengan baik, terutama oleh para siswa. Banyak siswa yang saat ini dengan mudahnya mengerjakan tugas menggunakan AI tanpa mau berpikir keras. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa guru perlu waspada dan bagaimana mereka dapat mengantisipasi tantangan ini.
1. AI dan Plagiarisme Otomatis
Banyak siswa kini memanfaatkan alat berbasis AI, seperti ChatGPT, untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Alat ini dapat menghasilkan esai, menjawab soal, bahkan membuat analisis dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Meskipun membantu, ini juga meningkatkan risiko plagiarisme karena siswa mungkin mengirimkan hasil kerja AI sebagai hasil kerja mereka sendiri tanpa modifikasi.
Langkah Antisipasi: Guru perlu menggunakan perangkat deteksi plagiarisme yang dirancang untuk mendeteksi teks yang dibuat AI, seperti GPTZero. Selain itu, guru dapat memberi tugas yang melibatkan diskusi lisan untuk memastikan siswa memahami materi.
2. Potensi Ketergantungan pada AI
Siswa yang terlalu sering menggunakan AI untuk belajar atau menyelesaikan tugas dapat kehilangan kemampuan berpikir kritis, menganalisis masalah, dan memecahkan persoalan secara mandiri. Ketergantungan ini dapat mengurangi kualitas pembelajaran jangka panjang.