ARIWARA.COM – PATI Tekanan darah adalah salah satu indikator kesehatan yang penting dan dapat memengaruhi banyak fungsi tubuh. Tekanan darah yang normal berada di kisaran 120/80 mmHg. Namun, ketika tekanan darah seseorang berada di luar batas normal, baik terlalu tinggi (hipertensi) maupun terlalu rendah (hipotensi), dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan.
Apa Itu Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)?
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di atas 140/90 mmHg. Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, namun dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya seperti serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Hipertensi kronis dapat merusak pembuluh darah, memengaruhi organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, serta meningkatkan risiko gagal jantung dan aneurisma.
Apa Itu Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)?
Hipotensi, di sisi lain, terjadi ketika tekanan darah turun di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah ini dapat menyebabkan pusing, lemas, penglihatan kabur, hingga pingsan. Hal ini terjadi karena otak dan organ-organ vital lainnya tidak menerima cukup darah dan oksigen. Jika tidak diatasi, hipotensi dapat menyebabkan kerusakan organ, syok, dan dalam kasus ekstrem, dapat berakibat fatal.
Dampak Kesehatan
Kedua kondisi ini memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada arteri, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, serta kerusakan pada ginjal dan mata. Sementara hipotensi yang kronis dapat menyebabkan kekurangan aliran darah yang membahayakan organ-organ vital, memicu kondisi seperti gagal organ, penurunan fungsi otak, dan kelelahan kronis.
Pencegahan dan Penanganan
Masyarakat dihimbau untuk memantau tekanan darah mereka secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat. Pola makan yang seimbang, olahraga teratur, serta pengelolaan stres adalah langkah-langkah penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Jika seseorang memiliki hipertensi, disarankan untuk mengurangi asupan garam, mengontrol berat badan, dan mengikuti pengobatan yang diberikan dokter. Untuk mengatasi hipotensi, meningkatkan asupan cairan dan menghindari situasi yang menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba adalah langkah yang dianjurkan.