Sistem Pusat Data Nasional diserang Hacker, Minta Tebusan Rp 131 miliar

Teknologi

ajunaedi369
Sistem Pusat Data Nasional diserang Hacker, Minta Tebusan Rp 131 miliar
Ilustrasi Sistem Pusat Data Nasional diserang Hacker, Minta Tebusan Rp 131 miliar (Sumber Foto SecurityBrief New Zealand)

ARIWARA.COM – Sistem Pusat Data Nasional (PDN) mengalami masalah serius yang berdampak langsung pada sistem pengecekan imigrasi. Akibatnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta terjadi antrian panjang karena penumpang yang baru datang dari luar negeri mengalami gangguan pengecekan.

Menanggapi situasi ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pemulihan secara bertahap. Gangguan ini tidak hanya berdampak pada sistem imigrasi, tetapi juga pada sejumlah layanan publik lainnya.

“Saat ini kami sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap,” ujar Budi Arie dikutip dari antaranews.com. Meski beberapa layanan publik sudah mulai pulih, sistem PDN masih mengalami masalah. Budi Arie mengungkapkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional. Para peretas meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 131 miliar untuk memulihkan server.

“Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS,” kata Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta. Hingga saat ini, Budi belum menjelaskan secara detail motif di balik serangan yang melumpuhkan server PDN tersebut. Namun, ia mengungkapkan bahwa serangan ini merupakan virus ransomware jenis baru dari lock bit 3.0.

Baca Juga :   Keren, Internet 6G Segera Dirilis di Indonesia